Image Text

Rabu, 30 Januari 2013

Pendidikan, Makna Dasar dan Belokan di Dunia Nyata


Ketika ada pertanyaan yang disodorkan pada kita menyangkut pendidikan, maka secara spontan ingatan kita akan diarahkan pada dunia sekolah formal yang pernah kita jalani serta ijazah terakhir apa yang kita miliki. Saat seorang siswa tidak lulus dalam ujian nasional maka yang dipikirkan bukanlah mengenai apa yang dapat dia lakukan untuk memperbaiki diri melainkan bagaimana dia tetap bisa mendapatkan ijazah karena tanpa ijazah pekerjaan akan sulit didapatkan. ‘Pendidikan’ merupakan turunan dari kata dasar ‘didik’ yang berarti memelihara dan memberi latihan mengenai akhlak kecerdasan pikiran (KBBI offline v1.3), dari definisi dasar tersebut ‘pendidikan’ dapat diartikan sebagai jalan atau proses yang dilakukan untuk memberi latihan agar dapat mencerdaskan pikiran. Makna dasar yang menjadi hakikat pendidikan tersebut begitu sederhana tanpa ada aturan yang begitu rumit. Adanya pendidikan formal merupakan sarana agar anak-anak didik memiliki tempat belajar yang layak dan pengajaran merata selanjutnya diikuti dengan pemberian ijazah sebagai tanda bahwa anak didik telah belajar dan meningkatkan pengetahuannya sesuai dengan apa yang diajarkan.

Pembelokan makna ‘pendidikan’ tertanam sejak kita masih di bangku sekolah di mana setiap menjelang akhir kelulusan siswa akan diberi arahan untuk lulus ujian serta tentang dunia kerja yang dapat diambil dengan ijazahnya, atau melanjutkan ke jenjang lebih tinggi untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan ijazahnya. Cita-cita mulia para guru di masa lalu untuk memberikan ilmu pengetahuan telah diburamkan ke orientasi ekonomi yaitu profesi. Kita dapat melihat dari surat kabar-surat kabar yang memuat artikel-artikel sepele namun laris manis karena di dalamnya juga terdapat beberapa halaman lowongan kerja, tidak ketinggalan juga di internet begitu banyak situs yang menyediakan lowongan kerja secara spasial bahkan diikuti dengan judul bercetak tebal serta slogan yang menjanjikan.

Tidak ada yang salah dengan keberadaan lowongan kerja, yang menjadi masalah adalah masyarakat terdidik yang melihat kemungkinan-kemungkinan untuk bekerja bukan berdasarkan ilmu atau minat melainkan disesuaikan dengan ijazah dan gajinya. Lebih memprihatinkan lagi terdapat orang-orang yang melirik dunia kerja sebelum memasuki dunia pendidikan untuk memprediksi bidang apa yang akan diambil bila ingin memasuki dunia kerja yang tidak merepotkan namun menghasilkan banyak uang. Orang-orang yang menuntut ilmu demi memenuhi rasa ingin tahunya akhirnya merasa tersisih dan bisa jadi terpaksa membelok pada sasaran profesi karena tuntutan sosial sekitar yang memandang bahwa ilmu yang dipelajarinya sia-sia. Pada dasarnya setiap ilmu pasti bermanfaat, akan lebih baik bila ilmu itu kita minati dan akhirnya pekerjaan yang didapatkan sesuai. Namun tidak menutup kemugkinan bila pekerjaan kita berbeda dengan ilmu yang kita pelajari, banyak sarjana hukum yang terjun ke dunia bisnis atau ahli kedokteran lebih memilih menjadi jurnalis maupun wirausahawan.

Pelurusan makna tentang pendidikan sangat diperlukan demi mengembalikan dunia keilmuan sebagaimana tujuan semula, di masa kini tentunya sangat tidak mungkin bila kita harus berjalan dan memberi penjelasan pada setiap orang satu-persatu ke penjuru dunia. Kemajuan teknologi dan keberadaan dunia maya merupakan kemudahan yang tidak boleh disia-siakan, apalagi telah ada begitu banyak jejaring sosial yang memungkinkan semua orang saling terhubung. Berbeda dengan jejaring sosial lain yang cenderung menjadi sarana eksistensi diri setiap orang, tebentuknya situs Ayobai yang mendukung kemajuan bangsa Indonesia menjadi sarana yang lebih efektif mengingat tujuan utama pembentukannya adalah demi kebangkitan Indonesia. Penyampaian strategi secara terpusat dan terstruktur dapat dilakukan dengan mudah dan dilaksanakan tanpa terhalang jarak yang jauh. Keaktifan anggota dilanjutkan dengan penerapannya pada masyarakat dalam menjelaskan pengertian pendidikan secara bertahap akan menampakkan hasil di kemudian hari. Anak-anak menjadi sasaran utama mengingat merekalah yang nanti akan melanjutkan perjuangan bangsa, namun peran orang tua juga diperlukan karena kaum muda tumbuh di bawah bimbingan orang tua. pelurusan makna dan tujuan utama pendidikan yang berhasil akan nampak saat setiap orang tidak merasa ragu mengambil bidang ilmu dan mempelajarinya, semangat dan dukungan positif dari lingkungan sosial akan mengarah pada kebersamaan dan perbaikan meliputi berbagai bidang.  Tercapainya kesatuan akan membuka seluas-luasnya pintu kemajuan bangsa Indonesia sebagaimana negara-negara lainnya.

Indonesia Memilih Indonesia Memilih Indonesia Memilih Indonesia Memilih

0 Komentar
Twit
Komentar

0 komentar:

Posting Komentar