Bergabung di www.ayobai.com

Jejaring Sosial BerWAWASAN NUSANTARA Ayo Bangkit Indonesia untuk situs Pembelajaran, Silahturahim dan Hiburan.

Bergabung di www.ayobai.com

Jejaring Sosial Ayo Bangkit Indonesia.

Bergabung di www.ayobai.com

Halaman depan Ayobai saat pertama diluncurkan tanggal 19 Maret 2012 sebagai Jejaring Sosial Pembelajaran, Silahturahim dan Hiburan.

Bergabung di www.ayobai.com

Tampilan Lounching ayobai 17 Agustus 2012 sebagai Jejaring Sosial dengan visi Ayobai MEMBERI Membangun bErsaMa dengan Bangkit bErsama untuk beRsama menikmatI.

Bergabung di www.ayobai.com

Tampilan ayobai selanjutnya sebagai Jejaring Sosial untuk Indonesia Mandiri.

Sabtu, 16 Februari 2013

SEPULUH BUTIR KEBIJAKSANAAN

Janganlah kita berputus asa terhadap rasa kemanusiaan yang ada dalam diri kita (kebaikan alami sifat manusia ), rasa kemanusiaan bagaikan samudera. beberapa tetes air kotor (angkuh, kekerasan dsb.) tidak akan mampu mengotori seluruh samudera..
  1. Change yourself - kita sendiri mesti menjadi perubahan seperti yang diinginkan terjadi didalam dunia ini.
  2. You are in Control - Tak seorangpun dapat menyakiti kita bila kita tak mengizinkannya masuk.
  3. Forgive and let it Go - Seorang yang Lemah tidak dapat memaafkan. krmampuan memaafkan hanya ada dan dimiliki oleh mereka yang kuat...
  4. Without Action You Aren't Going Anywhere - Satu Tindakan Kecil lebih baik, daripada banyaknya paparan teori.
  5. Take Care Of This Moment - Jangan melihat apa yang dapat terjadi dimasa depan. Pedulilah pada masa kini, karena Tuhan tidak memberikan kita kendaki terhadap apa yang terjadi sesaat lagi.
  6. Everyone is Human - Kita hanyalah seorang individu manusia biasa yang dapat berbuat salah dan kesalahan seperti orang lain juga. Namun, harus ditambahkan kita juga harus memiliki kerendahan hati untuk mengakui kesalahan itu dan Memperbaikinya.
  7. Persist - Jangan menyerah, Pantang mundur, jadilah motivator bagi diri kita sendiri.
  8. See The Good in People and Help Them - lihatlah sifat baik didalam diri sesama manusia. Karena kita sendiri tidak sepenuhnya bebas dari keburukan, kita tidak membedah orang lain untuk mencari keburukan mereka.
  9. Be Congruent, Be Authentic, Be Your True Self - Keselarasan antara Apa yang kauucapkan dan apa yang kaulakukan itulah Kebahagiaanmu.
  10. Continue to Grow and Evolve - Perkembangan Terus menerus itulah Hukum alam. Manusia yang bertahan dengan pemikiran lama untuk menunjukkan konsistensi dirinya, sesungguhnya berada pada posisi yang salah.
Tanpa Rasa Kemanusiaan, kita tidak bisa mengapresiasi Kelembutan Rasa manusia dan -kita menjadi keras.

Sabtu, 09 Februari 2013

KABUPATEN/KOTA WILAYAH SULAWESI TENGGARA


SULAWESI TENGGARA
Kabupaten/kota dan Ibu kota untuk
Wilayah Sulawesi Tenggara :
    1. Kabupaten BOMBANA - ibu kota – RUMBIA
    2. Kabupaten BUTON - ibu kota – PASARWAJO
    3. Kabupaten BUTON UTARA - ibu kota – BURANGA
    4. Kabupaten KOLAKA - ibu kota – KOLAKA
    5. Kabupaten KOLAKA UTARA - ibu kota – LASUSUA
    6. Kabupaten KONAWE - ibu kota – UNAAHA
    7. Kabupaten KONAWE SELATAN - ibu kota – ANDOLO
    8. Kabupaten KONAWE UTARA - ibu kota – WANGGUDU
    9. Kabupaten MUNA - ibu kota - RAHA
    10. Kabupaten WAKATOBI - ibu kota - WANGI-WANGI
    11. Kota BAU-BAU
    12. Kota KENDARI

Selasa, 05 Februari 2013

Harapan agar Gubernur Sultra prioritaskan pembangunan Tanggul Banjir


Mendengar Sulawesi Tenggara kita akan teringat keindahan pasir putih Wakatobi. Kabupaten kepulauan Wakatobi yang terdiri dari Wangi-wangi, Kaledupa, Tomia, dan Binongko yang terletak di sebelah tenggara Sulawesi mungkin lebih terkenal dengan keindahan lautnya daripada Sulawesi Tenggara sendiri.

Namun Keindahan laut menyimpan potensi bencana banjir bagi daerah lain di provinsi Sulawesi tenggara. Setidaknya lima daerah rawan banjir ada di sultra yakni Kabupaten Kolaka Utara, Konawe Selatan, Konawe, Bombana dan Kota Kendari.

Bencana banjir ini biasa terjadi dalam kurun waktu desember sampai bulan maret saat musim penghujan. Banjir itu akan memakan korban baik harta, benda maupun jiwa. Terakhir tanggal 15 januari yang lalu, hujan angin kecang disertai gelombang tinggi hingga banjir rob yang merendam rumah-rumah warga di kecamatan Wolo kabupaten Kolaka. Kejadian ini terus berlangsung setiap tahunnya, dan setiap kejadian bisa berlangsung hingga 2 minggu lebih. Harapan kami masyarakat agar pemerintah provinsi dan kabupaten dapat mengatasi masalah banjir tahunan ini.

Semoga Bapak Nur Alam selaku Gubernur Sultra ini dapat membangun tanggul pemecah ombak untuk mengatasi banjir di tahun 2013 ini. Disamping itu kemiskinan di Sulawesi tenggara yang mencapai 13,9 % juga perlu menjadi perhatian.

untuk komentar ayobai silakan disini

Kamis, 31 Januari 2013

Lomba Update Status Harapan untuk Gubernur atau Calon Gubernur 2013







Lomba update status ini dilakukan jejaring sosial indonesia ayobai dalam rangka perayaan 1 Tahun peluncuran dan lounching ayobai. Lomba ini merupakan pembuka dari rangkaian kegiatan lomba dan kegiatan ayobai sepanjang tahun 2013.






Lomba ini bertujuan untuk :
Meningkatkan rasa memiliki terhadap daerah dan memahami permasalahan propinsi di Indonesia sebagai bagian terintegrasi dari NKRI
  1. Menampung  Aspirasi dan Harapan Masyarakat luas terhadap Gubernurnya.
  2. Sosialisasi Pilkada Gubernur/Wakil Gubernur pada provinsi yang saat ini sedang mendekati masa pilkada  :
  • Provinsi Jawa Barat tanggal 24 Februari 2013
  • Provinsi Sumatera Utara tanggal 07 Maret 2013
Lomba ini terbuka untuk umum sesuai daerah domisili atau daerah asalnya masing-masing. Dengan memperebutkan hadiah Total Jutaan Rupiah. Untuk info selangkapnya dapat mengunjungi http://semarak.ayobai.org

Rabu, 30 Januari 2013

PELAYANAN KESEHATAN DASAR DI INDONESIA MELALUI PUSKESMAS

puskesmas (garutkab)

Dalam menyelenggarakan upaya kesehatan yang telah dikembangkan pada Sistem Kesehatan Nasional (SKN), diperlukan suatu tatanan yang mencerminkan upaya bangsa Indonesia untuk meningkatkan kesadaran,  kemauan,  dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang optimal. Pusat Kesehatan Masyarakat atau disebut  Puskesmas sebagai suatu lembaga yang memberikan pelayanan kesehatan tingkat pertama dan bersifat dasar yang sangat dibutuhkan oleh sebagian besar masyarakat serta mempunyai nilai yang strategis untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Puskesmas diharapkan mampu menyediakan informasi kesehatan yang dibutuhkan antara lain melalui pelayanan rekam medis. Dalam menjalankan aktivitasnya puskesmas memiliki suatu sistem informasi manajemen yang lebih dikenal dengan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) yaitu suatu tatanan yang mencakup komponen masukan merupakan data tentang kesehatan, komponen proses, dan komponen keluaran. Sistem informasi ini digunakan sebagai bahan dalam proses pengambilan keputusan dalam manajemen kesehatan, yang mencakup perumusan kebijakan, perencanaan strategis, manajemen operasional dan manajemen pengendalian pengawasan.
Akan tetapi pada pelaksanaannya, terdapat beberapa kendala yang menjadikan fungsi dari puskesmas tidak dapat berkembang dengan baik, diantara kendala tersebut adalah tingkat kesadaran masyarakat kita yang masih rendah dalam hal kesehatan di kawasan tertentu. Disamping itu juga kualitas sumber daya masyarakat yang kurang mumpuni dalam menjalankan tugasnya.
Sudah bukan rahasia lagi apabila terdapat beberapa oknum petugas kesehatan yang nakal , mengabaikan tugas yang telah di embankan pada saat sang oknum petugas tersebut pertama kali di terima.
Melalui ayobai, ayo rekan rekan sesama tenaga kesehatan, mari kita bangkit menuju indonesia yang lebih baik dengan membangun kualitas SDM dan mentalitas di bidang kesehatan. Untuk menyatukan tangan dengan rekan lain di berbagai daerah, sekarang sudah tersedia akses internet yang dapat menjadi jembatan dalam menyatukan visi dan langkah menuju indonesia yang lebih baik.
Penulis : Arif Yulianto 

Bangkitlah Indonesiaku



Republik Indonesia disingkat RI atau Indonesia adalah negara di Asia Tenggara, yang dilintasi garis khatulistiwa dan berada di antara benua Asia dan Australia serta antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia. Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 17.508 pulau, oleh karena itu ia disebut juga sebagai Nusantara (Kepulauan Antara).

Dengan populasi sebesar 222 juta jiwa pada tahun 2006, Indonesia adalah negara berpenduduk terbesar keempat di dunia dan negara yang berpenduduk Muslim terbesar di dunia, meskipun secara resmi bukanlah negara Islam. Bentuk pemerintahan Indonesia adalah republik, dengan Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan Presiden yang dipilih langsung. Ibukota negara ialah Jakarta. Indonesia berbatasan dengan Malaysia di Pulau Kalimantan, dengan Papua Nugini di Pulau Papua dan dengan Timor Leste di Pulau Timor. Negara tetangga lainnya adalah Singapura, Filipina, Australia, dan wilayah persatuan Kepulauan Andaman dan Nikobar di India.

Sejarah Indonesia banyak dipengaruhi oleh bangsa lainnya. Kepulauan Indonesia menjadi wilayah perdagangan penting setidaknya sejak abad ke-7, yaitu ketika Kerajaan Sriwijaya menjalin hubungan agama dan perdagangan dengan Tiongkok dan India. Kerajaan-kerajaan Hindu dan Buddha telah tumbuh pada awal abad Masehi, diikuti para pedagang yang membawa agama Islam, serta berbagai kekuatan Eropa yang saling bertempur untuk memonopoli perdagangan rempah-rempah Maluku semasa era penjelajahan samudra.

Setelah berada di bawah penjajahan Belanda, Indonesia menyatakan kemerdekaannya di akhir Perang Dunia II. Selanjutnya Indonesia mendapat berbagai hambatan, ancaman dan tantangan dari bencana alam, korupsi, separatisme, proses demokratisasi dan periode perubahan ekonomi yang pesat.
Dari Sabang sampai Merauke, Indonesia terdiri dari berbagai suku, bahasa dan agama yang berbeda. Suku Jawa adalah grup etnis terbesar dan secara politis paling dominan. Semboyan nasional Indonesia, "Bhinneka tunggal ika" ("Berbeda-beda tetapi tetap satu"), berarti keberagaman yang membentuk negara. Selain memiliki populasi padat dan wilayah yang luas, Indonesia memiliki wilayah alam yang mendukung tingkat keanekaragaman hayati terbesar kedua di dunia.


ETIMOLOGI

Kata "Indonesia" berasal dari kata dalam bahasa Latin yaitu Indus yang berarti "Hindia" dan kata dalam bahasa Yunani nesos yang berarti "pulau". Jadi, kata Indonesia berarti wilayah Hindia kepulauan, atau kepulauan yang berada di Hindia, yang menunjukkan bahwa nama ini terbentuk jauh sebelum Indonesia menjadi negara berdaulat. Pada tahun 1850, George Earl, seorang etnolog berkebangsaan Inggris, awalnya mengusulkan istilah Indunesia dan Malayunesia untuk penduduk "Kepulauan Hindia atau Kepulauan Melayu". Murid dari Earl, James Richardson Logan, menggunakan kata Indonesia sebagai sinonim dari Kepulauan India.

Namun, penulisan akademik Belanda di media Hindia Belanda tidak menggunakan kata Indonesia, tetapi istilah Kepulauan Melayu (Maleische Archipel); Hindia Timur Belanda (Nederlandsch Oost Indië), atau Hindia (Indië); Timur (de Oost); dan bahkan Insulinde (istilah ini diperkenalkan tahun 1860 dalam novel Max Havelaar (1859), ditulis oleh Multatuli, mengenai kritik terhadap kolonialisme Belanda).

Sejak tahun 1900, nama Indonesia menjadi lebih umum pada lingkungan akademik di luar Belanda, dan golongan nasionalis Indonesia menggunakannya untuk ekspresi politik. Adolf Bastian dari Universitas Berlin memasyarakatkan nama ini melalui buku Indonesien oder die Inseln des Malayischen Archipels, 1884–1894. Pelajar Indonesia pertama yang menggunakannya ialah Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara), yaitu ketika ia mendirikan kantor berita di Belanda yang bernama Indonesisch Pers Bureau di tahun 1913

Ada banyak faktor yang membuat bangsa lebih maju. Tentunya kita dapat mencontoh dan menerapkannya pada keseharian kita. Berikut ini adalah beberapa hal yang membuat sebuah bangsa menjadi maju.
a.       Terus berjuang
“Di dunia ini tidak ada orang yang gagal, yang ada hanyalah orang yang malas”. Mungkin itulah moto yang mereka jadikan pedoman dalam bekerjaJangan mudah menyerah mudah menyerah dalam mendapatkan sesuatu.
b.      No “ngaret”
Pebisnis dikenal sangat tepat waktu. Bagi mereka waktu adalah hal yang paling berharga. Bagi mereka, menunda pekerjaan sama dengan menambah pekerjaan. Sebenarnya sama juga dengan pemahaman orang Indonesia, hanya saja orang Indonesia kurang dalam mengaplikasikannya.
c.       Adanya Rasa Malu
Siapa bilang rasa malu itu harus dihilangkan? Mau jadi apa bangsa ini kalau kita tidak punya rasa malu? Malu di sini bukanlah rasa malu untuk berkembang, tapi malu untuk meneruskan kesalahan. Orang hebat yang merasa gagal, pasti merasa malu dan mengundurkan diri. Bahkan jaman perang dulu, jenderal perang yang gagal rela untuk bunuh diri sebagai upah kegagalannya.
d.      Tidak meninggalkan budaya
Orang Indonesia bukanlah tipe orang yang lupa akan kulitnya. Secanggih apapun modernisasi dan teknologi, mereka selalu memasukkan tradisi bangsa mereka. Ini bukanlah sesuatu yang kuno, tapi justru bisa menjadi ciri khas dan karakter suatu bangsa
e.       Selalu ingin tahu
Motivator besar selalu mempunyai motivasi tersendiri untuk mempelajari hal yang baru. Hal itu didukung pula oleh kebiasaan mereka yang rajin membaca dan terbuka pada pemikiran baru.
Semua hal ini tentu bukan hal yang mustahil jika dilihat dari perkembangan managemen internet yang semakin maju dan berkualitas dengan banyaknya persaingan di kancah nasional maupun internasional. Banyak pendidikan, periklanan, sampai jual beli sekarang-sekarang ini telah meledak dalam dunia internet, tentunya semua itu dapat dikendalikan dengan sistem yang terpadu dalam organisasi yang tertatat dan terencana.



Dengan berkembangnya ayobai saya tertarik untuk ikut andil dalam perkembangan sosial network berbasis nasionalis ini, lingkungan kampus dengan banyaknya muda-mudi adalah sasaran marketing secara umum untuk penggunaan komunikasi secara umum. Banyak ide yang saya ingin tuangkan dalam ayobai, dalam lingkungan saya hal itu akan membantu penyebaran jiwa nasionalis, perbanyakan info-info dan membantu segala aspek dan sektor semakin maju

Darajatun Surya Admaja

Indonesia Harus di Rubah


Oleh : Kurniawan Triwidya Arief
KITA semua merasa prihatin sekaligus sedih apabila dihadapkan kepada realita yang sedang terjadi dewasa ini di segenap lini kehidupan bangsa dan negara. Bukan hanya faktor objektif yang dirasakan masih jauh dari harapan ideal namun dari faktor subjektif pun kita masih dihadapkan pada kenyataan bahwa banyak anggota masyarakat yang berada dalam posisi apatis, dilematis hingga apolitis.
            Kita semua prihatin, betapa masih banyak diantara kita yang masih merasa enjoy dengan kondisi hari ini baik terhadap dirinya maupun yang berlaku terhadap lingkungan sekitarnya, tidak terlepas dari pengaruh kegagalan pendidikan politik yang tidak optimal dilakukan oleh partai politik sebagai instrumen demokrasi maupun dampak ketidak dewasaan politik yang dilakukan oleh aktor-aktor politik dalam memainkan peran fungsinya dalam mengabdikan diri terhadap kesejahteraan rakyat.
Situasi Hari Ini
            Saat ini, dapat dikatakan Indonesia dihadapkan dalam masa tersulit politik pemerintahan dan kegagalan negara dalam memberikan jaminan kesejahteraannya kepada warganya disepanjang sejarah Republik Indonesia berdiri. Dimana masa peralihan yang saat ini kita kenal dengan era Reformasi dirasakan melenceng jauh dari cita-cita, tujuan dan nilai dari perubahan itu sendiri. Meningkatnya fenomena korupsi yang sudah akut dan melembaga, hilangnya peran negara di banyak fungsi dalam melindungi warga negaranya, munculnya tragedi pelanggaran HAM yang semakin memperpanjang daftar kedegilan negara, semakin lebarnya disparitas sosial, ekonomi, perlindungan hukum dan keadilan, kemudian membludaknya angka pengangguran nasional, meningkatnya konflik agraria, semakin banyaknya deregulasi yang tumpang tindih dengan hierarki kontitusional dan pembukaan UUD 1945, pembiaran bahkan pembelaan terhadap disfungsi peran aktor pemerintahan dan politik yang melenceng, pencabutan dan penghilangan stimulus/subsidi negara di berbagai bidang, komersialisasi pendidikan yang di legitimasi oleh pemerintah, fenomena floatmass yang di tunggangi berbagai kepentingan politis yang menjelma dalam berbagai ormas yang dikondisikan sebagai anjing penjaga stabilitas kekuasaan itu sendiri, kenyataan buruk dan rendahnya integritas para pemimpin mulai dari tingkat daerah maupun pusat yang selalu meninggalkan pesimistis publik dalam mempercayai kinerja pemimpinnya itu sendiri, hingga kepada hilangnya kedaulatan negara dalam mempertahankan hak politik serta kemanan  multilateral dan bilateralnya.
            Begitu banyak persoalan yang kita hadapi ini hari, seakan menjadi sebuah hutang masalah yang akan kita wariskan kepada generasi anak keturunan bangsa ini. Betapa tidak, dalam berbagai rilis media, survei lembaga independen, penelitian akademik, hingga kepada opini yang dilakukan terhadap kondisi Indonesia saat ini hampir sebagian besar menyimpulkan telah gagalnya pemerintah dalam mengelola negara. Celakanya, sebagian besar respon yang terjadi tidak pernah digubris oleh kekuasaan bahkan seringkali dianggap sebagai distorsi yang akan menganggu jalannya stabilitas nasional.
Reformasi Gagal Merubah Indonesia
            Melihat Indonesia dari kacamata media massa dalam beberapa bulan terakhir, kita ibarat disuguhi sebuah kapal yang seolah akan pecah. Mayoritas headlinemenyembulkan pesimisme publik soal pembangunan bangsa dan negara ke depan. Bahkan beberapa kalangan santer menyuarakan bahwa saat ini Indonesia hampir menjadi negara gagal. Banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh pemerintah. Ditambah lagi, tingkat kepuasan terhadap Presiden SBY dan Wakil Presiden Boediono juga belum begitu menggembirakan, berada di bawah angka psikologis 50 persen. Seperti yang kita lihat dalam grafik Survei Kepuasan Publik Terhadap Pemerintahan Yudhoyono yang dilakukan oleh Tim Litbang Kompas yang dimuat di Harian Kompas pada hari selasa, 24 Januari 2012.
Penegakan Hukum dan Pemberantasan Korupsi
            Apa yang dinilai buruk atau negatif dalam demokrasi Indonesia sejauh ini berkaitan dengan tata kelola pemerintahan, terutama dalam penegakan hukum (rule of law) dan pengawasan terhadap korupsi (World Bank, 2011). Berkaitan dengan Penegakkan supremasi hukum dan pemberantasan kosrupsi di Indonesia, saya akan mengutip hasil Survei Nasional di 33 provinsi di Indonesia pada tanggal 8-17 Desember 2011 yang dilakukan oleh LSI (Lembaga Survei Indonesia) dengan hasil survei yaitu proporsi publik menilai bahwa kondisi penegakan hukum di Indonesia sangat buruk dengan penilaian publik terhadap kondisi penegakan hukum pada 2011 adalah yang terburuk dalam 7 tahun terakhir.
           


            Salah satu sumber ketidakpuasan publik terhadap kinerja pemerintahan SBY (jilid dua) adalah pada bidang penegakan hukum, terutama performance lembaga-lembaga penegak hukum dalam memberantas korupsi (hasil Survei LSI Desember 2011). Dua institusi penegak hukum di bawah Presiden, yakni kepolisian dan kejaksaan, bertanggung jawab atas menurunnya kredibilitas pemerintah dalam menangani kasus korupsi. Publik secara umum menilai lembaga-lembaga publik strategis tidak bersih dari korupsi. Dan yang dinilai tidak bersih oleh paling banyak warga adalah Partai dan DPR. Namun di tengah-tengah perasaan negatif terhadap kinerja penegakan hukum dan pemberantasan korupsi ini, publik masih menaruh harapan pada KPK, Publik punya optimisme dan harapan pada KPK bahwa KPK yang sekarang bisa bekerja lebih baik dari yang sebelumnya. Dan tergantung KPK apakah ia mampu memenuhi harapan tersebut atau tidak. Bila tidak, rakyat akan semakin kecewa dengan lembaga-lembaga publik, dan lembaga-lembaga tersebut akan menghadapi krisis legitimasi publik yang akut.

Lebih Banyak Politikus Daripada Negarawan
            Busyro Muqoddas, Ketua KPK dalam pidato kebudayaan Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) 2011 di Taman Ismail Marzuki di bulan November 2011 menyatakan lembaga-lembaga negara banyak dihuni oleh para pemberhala nafsu dan syahwat politik kekuasaan. Naasnya, moralitasnya mendekati titik nol. Akibatnya, budaya korupsi di Indonesia menjadi kian mengakar. Jika kita cermati, perilaku yang ditunjukkan anggota legislatif saat ini telah mencederai rasa etika publik. Ditengah himpitan ekonomi yang mencengkeram masyarakat, seringkali para anggota dewan malah mempertontonkan kemewahan dan gaya perlentenya atas biaya negara di tengah jeritan persoalan masyarakat yang kian hari kian runyam.
            Perlu di ketahui, sesuai yang pernah dilansir oleh salah satu media nasional gaji pokok dan tunjangan Anggota DPR sangatlah tinggi. Dalam media itu disebutkan dalam setahun anggota DPR bisa mengumpulkan pendapatan sebanyak Rp 600 juta rupiah. Jika dikalikan 5 tahun masa jabatan yang diemban, anggota DPR bisa meraup uang sebesar 3 miliar rupiah. Belum lagi tunjangan rapat, studi banding dan sebagainya. Tentu sebuah nilai yang cukup besar. Sayangnya, besarnya pendatan ekonomi yang diterima anggota DPR ini tak disertai sikap kenegarawanan yang baik. Anggota DPR yang seharusnya memperjuangkan kepentingan rakyat dan menyatukan diri dengan penderitaan masyarakat, malah hidup mewah dan mempertontonkannya ke publik. Seandainya mereka bukan pejabat publik, rasanya tak menjadi persoalan. Namun ketika pendapatan ekonomi yang besar itu didapat dari uang rakyat, disinilah proses pencideraan itu terjadi.
            Lebih parah, ditengah hidup gaya parlente dari uang rakyat, anggota DPR belum juga menunjukkan kinerja yang baik. Sepanjang tahun 2010 misalnya, DPR hanya dapat menyelesaikan 16 undang-undang dari 70 undang-undang yang ditargetkan (detiknews.com). Masih tersisa sebanyak 54 RUU yang statusnya tidak tuntas dibahas atau malah naskah RUU-nya belum disiapkan. Dari sisi keaktifan kehadiran, anggota DPR juga menyuguhkan semangat yang sangat minim. Dalam beberapa rapat besar DPR, bangku kosong kerap menghiasai media massa. Itu sebabnya, publik menilai kinerja anggota legislatif menjadi buruk. Merujuk data survei nasional DCSC Indonesia pada rentang waktu 12 – 20 Oktober 2011, mayoritas publik sebanyak 52.1%, menilai bahwa anggota legislatif tidak peduli untuk memperjuangkan kepentingan konstituennya. Begitu pula dengan tingkat kemampuan melakukan tugas kedewanan, sebanyak 45.3% publik menilai anggota dewan tidak memiliki kemampuan. Merujuk kondisi tersebut, semestinya anggota DPR lebih mawas diri. Sebagai pejabat publik dan digaji dari uang rakyat, mereka harus sadar bahwa mereka tak bisa lepas dari sorotan.
            Apabila kita cermati dari apa yang dilakukan oleh anggota DPR seperti terilustrasi di atas, disebabkan besarnya porsi "tujuan memburu benefit" atau kita kenal dengan istilah power-seeking politician dari pada mementingkan "tujuan ideal lembaga DPR". Tujuan ideal lembaga DPR adalah untuk mengagregasi serta mengartikulasikan kepentingan rakyat. Dan oleh publik, tugas ini dipandang tak berhasil dilakukan oleh anggota dewan (merujuk data survei DCSC Indonesia). Mereka memperebutkan posisi kursi di DPR karena Pertama, ingin melakukan akumulasi ekonomi sebanyak-banyaknya. Yaitu mengumpulkan kekayaan seperti telah dikutip di atas. Tujuan Kedua, adalah memanfaatkan segala sumber daya yang ada untuk tujuan kekuasaan politik, yakni tetap dapat mempertahankan kedudukannya dalam pemilu selanjutnya.
            Apabila melihat dalam fenomena yang di kemukakan diatas, argumentasi dasar power-seeking politician ini ialah para politisi yang merupakan makhluk rasional yang tidak steril dari perhitungan untung-rugi dalam setiap mengambil keputusan (karena sebagaian besar politikus saat ini kebanyakan tidak memiliki pengalaman pendidikan politik yang memadai). Menurut Grindle (1989), Kepentingan utama dari politisi saat ini adalah memaksimalkan, dan bila mungkin, mempertahankan kekuasaan yang dimiliki (lazim kita kenal sebagai makiavelis). Untuk tujuan ini, maka para politisi akan dimotivasi oleh keinginan menggunakan sumber daya (resources) apa saja yang dimiliki guna memberikan ganjaran kepada siapa saja yang mendukung mereka, dan memberikan hukuman kepada siapa saja yang mencoba mengganggu.
            Padahal menurut Sutan Sjahrir seperti yang dikutip oleh Ignas Kleiden (2006) dalam Etos Politik Dan Jiwa Klasik, memenggal sajak seorang politisi jerman Friedrich Schiller, das Leben einsetzen und dadurch das Leben gewinnen  yang dapat diartikan ‘politik adalah mempertaruhkan hidup dan dengan itu memenangkan hidup itu sendiri’, Sjahrir memperingatkan bahwa dalam politik, hidup dipertaruhkan untuk dimenangkan, bukan untuk disia-siakan atau dihilangkan dengan cara yang gampangan. lanjut menurut Sjahrir politik adalah usaha dan upaya untuk mewujudkan nilai nilai martabat dan kesejahteraan manusia, bukan sebagai instrumen dan upaya seperti apa yang dikemukakan oleh Grindle.
            Maka dari itulah baru disini dirasakan ketepatan pemikiran Sutan Sjahrir bahwa partai politik sebaiknya berbentuk partai kader dan bukan partai massa, karena dengan partai kader para anggota partai yang mempunyai pengetahuan dan keyakinan politik dapat ikut memikul tanggung jawab politik, sedangkan dalam partai massa keputusan politik diserahkan seluruhnya ke tangan pemimpin politik, dan massa rakyat tetap tergantung dan tinggal dimobilisasi menurut kehendak sang pemimpin.    
Karena itu selain revolusi nasional dibutuhkan juga suatu revolusi sosial yang dinamakan oleh bung sjahrir sebagai revolusi kerakyatan yaitu membebaskan dan memperjuangkan kemerdekaan dan kedewasaan manusia, yaitu bebas dari penindasan serta penghinaan oleh manusia terhadap manusia. Karena Kemerdekaan nasional bukanlah tujuan akhir dari perjuangan politik, tetapi menjadi jalan bagi rakyat untuk merealisasikan diri dan bakat-bakatnya dalam kebebasan tanpa halangan dan hambatan.

AYO BANGKIT INDONESIA


Indonesia adalah bangsa yang besar dan dengan jumlah penduduk Yang Banyak, yaitu sekitar 240 Juta Jiwa yang tersebar di seluruh Provinsi dan daerah yang ada di indonesia. Tidak hanya itu. Indonesia juga mempunyai peluang yang sangat besar dalam berbagai bidang Usaha, diantaranya bidang Pertanian, Perindustrian, pertambangan, Jasa, dan masih banyak yang lainnya. Namun sangat di sayangkan kalau peluang-peluang itu kita lewatkan begitu saja, apalagi kalau kita tidak tau menau tentang itu. Sangat di sayangkan. Banyak keuntungan yang bisa kita dapatkan dari bidang-bidang itu kalau kita bisa menggelola dengan baik dan benar.

Kita sebagai generasi penerus bangsa, harus memiliki jiwa muda yang selalu bersemangat untuk memajukan bangsa kita, yaitu dengan memnfaatkan kesempatan-kesempatan yang ada. Tidak hanya itu, kita juga seharusnya bisa untuk menciptakan kesempatan itu sendiri melalui usaha-usaha yang matang. Apalagi zaman sekarang ini, informasi mudah dan cepat sampai. Handphone, komputer/laptop, dan internet sudah menjangkau di kalangan menengah kebawah. Bahkan anak kecil saat ini sudah banyak yang mengusai iptek. Itu semua karena kemajuan teknologi dan pengaruh dari globalisasi.

Setidaknya kita tidak boleh berdiam begitu seja dengan kemujan zaman saat ini, kita tidak boleh tertinggal. Walaupun kita bangsa indonesia masih belum bisa untuk menciptakan komputer sendiri... :D. Dengan cara apa supaya kita tidak ketinggalan...????


jawabanya yaitu, dengan kita terus belajar dan mengikuti perkembangan dan kemajuan zaman.

Sekarang ini kita mungkin tidak sulit lagi mencari bahan untuk belajar, dengan kita bertanya dengan mbah Google, 90% kita sudah mendapatkan jawabannya. Selebihnya kita sendiri yang merangkai dan menjalankan nalar kita sendiri. Tidak hanya itu, sekaran ini jejaring sosial juga semakin marak dikalangan anak-anak, remaja, dewasa, dan orang Tua. Dengan jejaring sosial kita juga bisa mempererat tali silaturahmi dengan saudara dan kerabat dekat kita. Walaupun banyak dampak positif dan negatif dari adanya jaringan internet ini, semua tergantung dari kita sendiri, bagaimana kita menyikapi dan menyaringnya. Alangkah baiknya kalau semua fasilitas ini kita manfaatkan untuk kebaikan bersama.

Banyak negara-negara maju, seperti Amerika Serikat, Jepang, China, Rusia, dan negara maju lainnya. Sebagian besar pekerjaan yang mereka lakukan, mereka kerjakan melalui internet dan media lainnya. Mereka tidak perlu bersusah payah untuk mencari informasi dan berkomunikasi. Semua mereka lakukan dengan begitu mudah.

Maka dari itu, ayo kita sebagai generasi muda, bangkitkan semangat kita. Jangan mementingkan diri sendiri. Tapi ayo kita bekerja untuk memajukan bangsa kita, supaya derajat negara kita tidak lagi di pandang sebelah mata oleh negara2 sebelah.


Salam JIWA MUDA...!!!

Ayo Bangkit Indonesia

Proklamasi kemerdekaan Indonesia adalah simbol dari berakhirnya penajajahan di tanah airku Indonesia. Fase demi fase dilalui untuk menjadi negara yang merdeka dari campur tangan asing. Pancasila sebagai dasar negara adalah landasan kuat untuk memupuk semangat nasionalis guna menciptakan kesejahteraan rakyat yang adil, makmur dan sentosa. 

Kekayaan alam yang berlimpah dari tuhan merupakan jaminan akan tercipta masa depan negeri ini yang cerah. 67 tahun Indonesia merdeka, namun penjajahan atas bangsa ini tetap berlangsung dengan nama dan wujud yg baru. Korupsi, ketidakadilan, sikap mementingkan kepentingan individu atau kelompok dan kian menurunnya rasa nasionalis telah melahirkan polemik dalam negeri yang tak terpecahkan. Bangsa ini sedang rapuh karena digerogoti dari dalam. Hasilnya, kemiskinan dan kriminalitas terus bertambah akibat angka penggangguran yang kian meningkat setiap harinya. Lapangan kerja yang tidak memadai dan sumber daya manusia yang tidak mampu bersaing di tengah arus derasnya globalisasi merupakan salah satu hambatan terciptanya Indonesia yang lebih baik. 

Oleh karena itu masa depan negeri ini bergantung pada kita rakyat Indonesia. Tentukan masa depan Indonesia nanti di hari ini. Berikan kontribusi dan apresiasi untuk negeri ini demi menciptakan generasi yang lebik baik dan berkualitas guna mencapai dan mempertahankan kepentingan nasional Indonesia yaitu mewujudkan masyarakat yang adil, makmur & sentosa. AYO BANGKIT INDONESIA….Bersatu Kita TEGUH Bercerai Kita RUNTUH.
http://www.ayobai.com/Ficky

MAKIN MAJU BANGSAKU, MEMBUMBUNG NAMAMU… INDONESIA RAYA


Seiring kemajuan zamanyang sangat canggih, manusia secara langsung dan tidak langsung di tuntut untuk mengikuti itu semua. Kebutuhan manusia akan segala sesuatu misalnya teknologi adalah hal yang biasanya mempunyai ke inginan tersendiri. Tapi pasti semua itu juga tak berjalan secara lancar. Adanya internet ini juga semakin mudahnya manusiamengetahui segala tehnologi yang ada.

Jika beberapa dekade yang lalu, internet di Indonesia hanya dapat di akses kalangan tertentukarna biaya koneksinya yang terlalu mahal, saat ini koneksi internettelah meluas kehampir seluruh penjuru Indonesia.
Penggunaan internet sebenarnya juga membri  kenyamanan dan lebih  menghemat waktu. Dan internet yang telah merambah ke dunia sekolah sekolah menumbuhkan inovasi dan kreativitas siswa dan serta menambah wawasan pengetahuan siswa dalam bidangilmu pendidikan, khususnya metode pembelajaran teknologi informasi.

Berharap bahwa penerapan teknologi di sekolah akan mencetak generasi bermutu yang akan mebawa bangsa ini lebih maju dan bermartabat.

Penulis : Ayuphy

12 ADAB DALAM PERSAHABATAN


  1. Mengutamakan temannya dalam pemberian harta. Jika tidak bisa melakukan ini, maka ia beri temannya dari hartanya disaat temannya membutuhkan, walaupun sedikit. Alhasil, pertolongan dengan harta terhadap saudara saudara ada tiga tingkatan :     Tingkatan terendah adalah bila engkau tempatkan temanmu dalam kedudukan hamba atau pelayanmu. Maka engkau penuhi kebutuhannya dari kelebihan hartamu. Bilamana ia mempunyai sedang engkau mempunyai kelebihan dari hartamu, maka engkau beri ia sebelum ia meminta. Karena jika ia memintanya kepadamu, maka itu adalah puncak kecerobohan terhadap hak saudara.    Tingkatan kedua engkau tempatkan dia dalam kedudukan dirimu dan engkau rela ia ikut menikmati hartamu.    Dan tingkatan tertinggi yaitu engkau utamakan dia diatas dirimu dan engkau dahulukan kebutuhannya bila sama-sama mempunyai keperluan. Ini adalah tingkatan pada shidiq dan puncak pada tingkatan orang-orang yang saling mencintai.
  2. Menolong dalam jiwa dalam memenuhi kebutuhan atas kemauan sendiri tanpa menunggu permintaan. Hal itu lebih menampakkan tawadhu’ dan ini juga terbagi dalam beberapa tingkatan seperti menolong dengan harta. Maka yang terendah adalah memenuhi kebutuhan ketika diminta dan dalam keadaan mampu, tetapi dengan wajah berseri seri dan menampakkan kegembiraan.
  3. Menyimpan rahasia yang disampaikan temannya kepadanya dan tidak menyampaikannya kepada orang lain sama sekali maupun kepada temannya yang paling akrab dan tidak menyingkapnya sekalipun setelah pemutusan hubungan dan mengalami kerusuhan. Karena hal itu adalah tabiat yang hina dan batin yang buruk. Dan menutupi kejelekan yang diketahuinya baik tanpa setahu temannya, meskipun berkaitan dengan larangan Allah SWT demi menutupi kejelekan sebagaimana dianjurkan, sekalipun dalam keadaan putus hubungan. Dan tidak menyampaikan sesuatu yang menyedihkan dari celaan orang kepadanya. Ringkasnya ialah tidak menyampaikan yang tidak disukainya, kecuali bila wajib baginya mengucapkan sesuatu tentang amar ma’ruf dan nahi munkar dan ia tidak menemukan rukhsah untuk diam. Ketika itu ia tidak peduli untuk tidak menyukainya, karena hal itu merupakan kebaikan.
  4. Menyampaikan sesuatu yang menyenangkan berupa pujian orang kepadanya disamping menampakkan kegembiraan, karena menyembunyikan hal itu merupakan kedengkian belaka. Nabi Muhammad SAW bersabda yang artinya adalah : “ apabila seseorang dari kamu mencintai saudaranya, hendaknya ia mengabarinya, hendaklah ia mendengarkan dengan baik ketika temannya berbicara dan tidak menyelidiki keadaanya. Bila mana melihatnya dijalan atau sedang menunaikan sesuatu keperluan, janganlah ia menanyainya tentang tujuan kepergiannya. Barangkali ia merasa berat menyebutnya.
  5. Hendaklah ia memanggil temannya dengan nama yang paling disukainya dan memujinya dengan menyebut kebaikannya yang ia ketahui, karena hal itu termasuk sebab terbesar untuk menimbulkan kecintaan begitu pula dengan memuji keluarganya, hingga ilmu dan karangannya tanpa berdusta dan berlebihan. Hendaklah ia berterima kasih kepadanya atas kebaikannya atas dirinya. Ini sesuai dengan kitab al-ihya bahka ia berterima kasih atas niatnya, meskipun telah terlaksana. Ali RA berkata : “ Barang siapa tidak memuji saudaranya/ temannya atas niatnya yang baik, maka iapun tidak memujinya atas perbutannya yang baik ”. hendaklah ia membela temannya bila ada yang menyinggung kehormatannya sebagaimana ia membela dirinya. Ini lebih besar pengaruhnya dalam menimbulkan kecintaan, karena hak persaudaraan adalah berusaha keras dalam melindungi dan membela teman serta menegur dan memarahi siapa yang mengganggunya. Rasulullah mengumpamakan dua orang saudara dengan dua tangan, yang satu mencuci yang lain, adalah supaya saudara yang satu menolong saudara yang lain. Hendaklah ia menasehati temannya dengan lemah lembut dan secara tersamar bila ia perlu menasehatinya. Hal itu dilakukannya dengan menyebut kejelekan-kejelekan perbuatan itu dan faedah – faedah bila meninggalkannya serta mengingatkannya akan akibat buruk perbuatan itu di dunia dan di akherat supaya ia berhenti melakukannya. Akan tetapi patutlah ia lakukan itu dengan diam – diam tanpa diketahui seorangpun. Apabila dilakukannya dihadapan orang banyak, maka itu adalah keburukan dan kecemaran. Dan apabila dilakukan dengan diam-diam, maka itu adalah kasih sayang dan nasehat yang sebenarnya. Assyafi’i RA berkata : “ Barang siapa menasehati saudaranya dengan diam-diam, maka iapun telah menasehatinya dengan membaguskannya sedangkan siapa yang menasehatinya secara terang – terangan, maka iapun telah mencemarkan dan menjelekkannya “.
  6. Hendaklah ia maafkan kesalahannya dalam agamanya karena dalam melakukan maksiat atau kurang memenuhi hak persaudaraan, walaupun ia sanggup imbalannya, karena sikap itu lebih besar pahalanya. Janganlah ia menegurnya dengan kebencian. Adapun pelanggaran agama seperti perbuatan maksiat atau terus menerus melakukannya, maka nasehatilah ia dengan lemah lembut supaya ia kembali menjadi baik. Adapun kesalahan terhadap dirinya, maka tiada perselisihan bahwa yang lebih utama adalah memaafkan dan menanggungnya. Telah dikatakan : “ Patutlah engkau mencari 70 udzur bagi kesalahan saudaramu. Jika hatimu tidak menerimanya, maka salahkan dirimu, betapa kerasnya engkau, ia mengajukan 70 udzur kepadamu, namun engkau tidak menerimanya. Maka engkaulah yang tercela, bukan temanmu. Jika ia tidak bisa menerima perbaikan, maka jika sanggup sebaiknya engkau jangan marah. Akan tetapi hal itu tidak mungkin. Assafi’I telah berkata : “ Barang siapa yang dibangkitkan kemarahannya sedang ia tidak marah, maka ia adalah keledai. Dan barang siapa yang diminta kerelaanya sedang ia tidak rela maka ia adalah setan. Maka janganlah engkau menjadi setan atau keledai jika tidak mau menerima.
  7. Mendo’akannya ketika berada sendirian dimasa hidupnya dan sesudah matinya dengan segala yang disukainya bagi dirinya dan keluarganya. Maka engkau dokan dia sebagimana engkau mendoakan dirimu. Janganlah engkau bedakan antara dirimu dan dia, karena doamu bagi dirinya sama dengan doanya bagi dirimu. Nabi Muhammad SAW bersabda : “ Apabila seseorang berdoa bagi saudaranya dalam keadaan sendirian, malaikat berkata : dan bagimu seperti itu. Dalam lafaz ini Allah berfirman : denganmu aku mulai. Disebutkan dalam hadist ‘ dikabulkan doa seseorang bagi saudaranya tidak seperti yang dikabulkan baginya mengenai dirinya. Dalam hadis disebutkan : “ Doa seseorang bagi saudaranya tidak ditolak “.
  8. Tetap setia mencintainya sampai mati terhadap keluarganya ( anak-anaknya ) dan para kerabatnya setelah temannya meninggal seperti sebelumnya. Karena cinta itu sesungguhnya dimaksudkan untuk akherat. Maka jika terputusnya sesudah mati, sia-sialah amal dan usahanya.
  9. Hendaklah ia berusaha meringankan dan tidak membebaninya dengan sesuatu yang memeberatkannya. Maka janganlah meminta darinya sesuatu kedudukan atau harta untuk menghindari kejemuan yang menimbulkan perpecahan. Janganlah memaksanya bersikap tawadhu kepadanya, tetapi ia mengharapkan ridho Allah dengan kecintaannya untuk mencari berkah dengan do’anya dan kesenangan ketika berjumpa dengannya untuk memelihara agamanya dan mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan menunaikan hak-hak NYA dan menaggung bebannya. Dan menampakkan kegembiraan atas semua kegembiraan yang dialaminya serta menampakkan kesedihan atas gangguan yang dialaminya. Ia sembunyikan dalam hatinya seperti apa yang nampak sehingga ia benar- benar tulus dalam kecintaannya, baik dalam keadaan diam-diam maupun terang-terangan. Karena keikhlasan dalam persaudaraan / persahabatan adalah kesamaan sikap pada ucapan dan didalam hati, dalam keadaan sembunyi maupun terang-terangan, dihadapan jemaah maupun dalam keadaan sendirian. Barang siapa tidak ikhlas dalam persahabatannya maka, maka iapun munafiq. Bilamana bathin menyembunyikan dendam dan kedengkian, maka putus hubungan lebih baik daripada persahabatan. Seorang bijak berkata : ‘ Teguran yang nyata lebih baik daripada dendam yang tersembunyi “. Apabila seseorang ingin mengetahui kecintaan temannya kepadanya, hendaklah ia melihat kecintaannya kepada temannya itu. Tanyailah hatimu tentang kecintaan orang lain itu adalah saksi yang tidak pernah menerima suap, janganlah kamu tanyai mata tentang kecintaan itu karena ia akan menunjukkan lain dari yang tersembunyi dalam hati.
  10. Mendahului memberi salam ketika berjumpa dengannya. Demikian pula ia lakukan terhadap orang yang tidak dikenalnya dan melapangkan tempat duduk baginya dalam majelis dan engkau panggil dia dengan nama yang paling disukainya.
  11. Keluar dan menyambut serta mengantarkannya ketika temannya berdiri demi menghormatinya kecuali bila ia melarangnya.
  12. Diam ketika temannya berbicara hingga ia selesaikan bicaranya dan tidak mencampuri pembicaraannya. Memenuhi undangannya bila ia mengundangnya, dan menjenguknya bila ia sakit walaupun sekali. Menghadiri jenazah keluarganya bila meninggal dunia walaupun tidak mengimami sholat jenazah.


Maka siapa saja yang tidak menyukai pada saudaranya seperti ia sukai bagi dirinya, maka persaudaraannya adalah nifaq. Dan persaudaraan itu akan menjadi berat baginya di dunia dan di akherat.

Hak persaudaraan itu berat, tidak ada yang sanggup memenuhinya kecuali orang yang bijaksana. Tidaklah diragukan bahwa pahalanya banyak. Tidak ada orang yang memperolehnya kecuali orang yang mendapat taufiq.

Dan yang ketiga yaitu golongan para kenalan. Maka waspadalah terhadap mereka, karena engkau tidak menemukan kejahatan kecuali dari orang yang dikenalnya. Adapun teman, maka ia akan membantumu. Adapun orang tak dikenal, maka ia tidak menganggumu.

Sesungguhnya kejahatan itu timbul dari para kenalan yang menampakkan persahabatan dengan lisan mereka, tetapi menyembunyikan permusuhan dalam batin mereka. Maka sedikitlah berhubungan dengan para kenalan sedapat mungkin. Apabila engkau terpaksa bergaul dengan mereka di majelis, masjid atau ditempat lain didalam maupun diluar negaramu maka janganlah meremehkan seorangpun dari mereka karena engkau tidak tahu barangkali ia lebih baik darimu disisi Allah SWT.


Alqomah bin Milhan rahimahullah telah mengumpulkan dalam wasiatnya kepada anaknya menjelang wafatnya. Ia berkata : “ Hai, anakku, apabila engkau ingin berteman dengan seseorang, maka bertemanlah dengan orang yang apabila engkau melayaninya dengan perkataan dan perbuatan, ia melindungimu dalam kehormatan, jiwa dan hartamu. Jika engkau berteman dengannya, maka ia menghiasimu. Jika engkau tidak mempunyai biaya, maka ia menanggungnya dan mencukupimu.


Bertemanlah dengan orang yang apabila engkau berbuat baik kepadanya, maka ia membalasmu atau bila engkau berbuat sesuatu kebajikan, ia membantumu. Jika ia melihat kebaikan darimu, ia menyebutnya. Dan jika melihat perbuatan buruk darimu, iapun menutupinya.


Bertemanlah dengan orang yang apabila engkau meminta sesuatu darinya, ia memberimu. Jika engkau diam, ia memulaimu. Dan jika bencana menimpamu, ia menolongmu. Bertemanlah dengan orang yang apabila engkau mengatakan sesuatu, ia benarkan perkataanmu. Apabila engkau berusaha mengatasi suatu perkara yang ia suruh melakukannya, maka ia membantu dan menolongmu. Dan jika kalian berselisih tentang sesuatu, maka ia lebih mengutamakan engkau”.


Wahai orang yang bersahabat ketahuilah pula terdapat dua tugas didalam mencari teman. Pertama engkau harus mengetahu sarat – sarat mencari teman diantaranya ialah ; pertama, carilah teman yang berakal. Kedua, akhlak yang baik. ketiga, janganlah berteman dengan orang yang fasiq yang terus menerus melakukan maksiat besar, karena tidak ada faedah berteman dengannya. Al-Ghazali berkata : “ Hindarilah berteman dengan orang fasiq, karena penyaksian kefasikan dan maksiat terus menerus menghilangkan dari hatimu kebencian terhadap maksiat dan memudahkan bagimu untuk berbuat maksiat. Keempat, bertemanlah dengan orang yang tidak tamak terhadap dunia. Berteman dengan seseorang yang tamak terhadap dunia adalah racun yang mematikan, karena tabiat diciptakan untuk meniru dan mengikuti temannya. Bahkan tabiat yang baik mencuri dari tabiat yang fasiq dari jalan yang tidak diketahui manusia. Pergaulan dari teman yang tamak menambah ketamakanmu dan berteman dengan orang yang zahid menyebabkan kezuhudanmu dan menambah kezuhudanmu oleh karena itu tidak disukai berteman dengan pencari dunia dan dianjurkan berteman dengan orang – orang yang menyukai akherat. Kelima, berkata benar, maka janganlah berteman dengan orang pendusta, karena engkau tidak tahu keadaannya yang sebenarnya. Orang macam itu bagaikan fatamorgana yang mendekatkan sesuatu yang jauh darimu dan menjauhkan yang dekat darimu. Janganlah berteman dengan orang penakut, karena ia akan membiarkanmu dan lari disaat menghadapi bahaya.
Wahai orang yang bersahabat, apabila engkau mencari teman untuk akheratmu, maka janganlah perhatikan padanya, kecuali agama. Dan apabila engkau mencari teman untuk duniamu, maka janganlah perhatikan, kecuali akhlak yang baik dan keadaan yang menyebabkan kebaikan. Dan apabila engkau mencari teman untuk menghibur hatimu, maka janganlah perhatikan padanya, kecuali keselamatan dari kejahatan dan cobaan serta penipuannya.


Wahai orang yang besahabat, diantara rang – orang yang engkau jadikan teman ada 3 macam sebagaimana dinukil leh Al-ghazali dari al-Ma’mun. salah satu dari mereka adalah seperti makanan yang selalu dibutuhkan, yaitu para ulama. Yang satu lagi perumpamaannya adalah seperti obat yang dibutuhkan dalam waktu tertentu. Perumpamaan lainnya seperti penyakit. Ia tidak dibutuhkan sama sekali, tetapi terkadang seseorang dicba dengannnya. Yakni ia diuji berkumpul bersama orang yang sifatnya seperti penyakit, pendusta dan penakut. Maka haruslah engkau bersikap lunak kepadanya guna menyelamatkan diri darinya dan menolak kejahatannya.


Bersikap lemah lembut kepada orang – orang dengan perkataan dan perbuatan diberi pahala seperti pahala sedekah. Dalam menyaksikan orang semacam itu terdapat faedah besar jika engkau berhasil mengatasinya. Yaitu engkau saksikan hal ihwal perbuatan - perbuatannya yang buruk sehingga engkau menjauhinya. Orang yang bahagia adalah orang yang mengambil pelajaran dari orang lain sedangkan orang yang sengsara ialah orang yang kejelekannya mengungguli kebaikannya. Orang mukmin ialah cermin orang mukmin lainnya. Maka ia mengukur dirinya dengan orang lain dalamhal ihwal dan perkataan yang disukai maupun yang tidak disukainya.

Al-kisah Nabi Isa As adalah orang yang paling bagus adabnya terhadap sesama, sedangkan ia tak mempunyai ayah. lalu siapakah yang mengajarinya adab tersebut ? ketahuilah, sesungguhnya Ia mempelajarinya dengan melihat kebodohan orang yang bodoh, lalu ia menjauhinya.
penulis : bunyani


Pendidikan, Makna Dasar dan Belokan di Dunia Nyata


Ketika ada pertanyaan yang disodorkan pada kita menyangkut pendidikan, maka secara spontan ingatan kita akan diarahkan pada dunia sekolah formal yang pernah kita jalani serta ijazah terakhir apa yang kita miliki. Saat seorang siswa tidak lulus dalam ujian nasional maka yang dipikirkan bukanlah mengenai apa yang dapat dia lakukan untuk memperbaiki diri melainkan bagaimana dia tetap bisa mendapatkan ijazah karena tanpa ijazah pekerjaan akan sulit didapatkan. ‘Pendidikan’ merupakan turunan dari kata dasar ‘didik’ yang berarti memelihara dan memberi latihan mengenai akhlak kecerdasan pikiran (KBBI offline v1.3), dari definisi dasar tersebut ‘pendidikan’ dapat diartikan sebagai jalan atau proses yang dilakukan untuk memberi latihan agar dapat mencerdaskan pikiran. Makna dasar yang menjadi hakikat pendidikan tersebut begitu sederhana tanpa ada aturan yang begitu rumit. Adanya pendidikan formal merupakan sarana agar anak-anak didik memiliki tempat belajar yang layak dan pengajaran merata selanjutnya diikuti dengan pemberian ijazah sebagai tanda bahwa anak didik telah belajar dan meningkatkan pengetahuannya sesuai dengan apa yang diajarkan.

Pembelokan makna ‘pendidikan’ tertanam sejak kita masih di bangku sekolah di mana setiap menjelang akhir kelulusan siswa akan diberi arahan untuk lulus ujian serta tentang dunia kerja yang dapat diambil dengan ijazahnya, atau melanjutkan ke jenjang lebih tinggi untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan ijazahnya. Cita-cita mulia para guru di masa lalu untuk memberikan ilmu pengetahuan telah diburamkan ke orientasi ekonomi yaitu profesi. Kita dapat melihat dari surat kabar-surat kabar yang memuat artikel-artikel sepele namun laris manis karena di dalamnya juga terdapat beberapa halaman lowongan kerja, tidak ketinggalan juga di internet begitu banyak situs yang menyediakan lowongan kerja secara spasial bahkan diikuti dengan judul bercetak tebal serta slogan yang menjanjikan.

Tidak ada yang salah dengan keberadaan lowongan kerja, yang menjadi masalah adalah masyarakat terdidik yang melihat kemungkinan-kemungkinan untuk bekerja bukan berdasarkan ilmu atau minat melainkan disesuaikan dengan ijazah dan gajinya. Lebih memprihatinkan lagi terdapat orang-orang yang melirik dunia kerja sebelum memasuki dunia pendidikan untuk memprediksi bidang apa yang akan diambil bila ingin memasuki dunia kerja yang tidak merepotkan namun menghasilkan banyak uang. Orang-orang yang menuntut ilmu demi memenuhi rasa ingin tahunya akhirnya merasa tersisih dan bisa jadi terpaksa membelok pada sasaran profesi karena tuntutan sosial sekitar yang memandang bahwa ilmu yang dipelajarinya sia-sia. Pada dasarnya setiap ilmu pasti bermanfaat, akan lebih baik bila ilmu itu kita minati dan akhirnya pekerjaan yang didapatkan sesuai. Namun tidak menutup kemugkinan bila pekerjaan kita berbeda dengan ilmu yang kita pelajari, banyak sarjana hukum yang terjun ke dunia bisnis atau ahli kedokteran lebih memilih menjadi jurnalis maupun wirausahawan.

Pelurusan makna tentang pendidikan sangat diperlukan demi mengembalikan dunia keilmuan sebagaimana tujuan semula, di masa kini tentunya sangat tidak mungkin bila kita harus berjalan dan memberi penjelasan pada setiap orang satu-persatu ke penjuru dunia. Kemajuan teknologi dan keberadaan dunia maya merupakan kemudahan yang tidak boleh disia-siakan, apalagi telah ada begitu banyak jejaring sosial yang memungkinkan semua orang saling terhubung. Berbeda dengan jejaring sosial lain yang cenderung menjadi sarana eksistensi diri setiap orang, tebentuknya situs Ayobai yang mendukung kemajuan bangsa Indonesia menjadi sarana yang lebih efektif mengingat tujuan utama pembentukannya adalah demi kebangkitan Indonesia. Penyampaian strategi secara terpusat dan terstruktur dapat dilakukan dengan mudah dan dilaksanakan tanpa terhalang jarak yang jauh. Keaktifan anggota dilanjutkan dengan penerapannya pada masyarakat dalam menjelaskan pengertian pendidikan secara bertahap akan menampakkan hasil di kemudian hari. Anak-anak menjadi sasaran utama mengingat merekalah yang nanti akan melanjutkan perjuangan bangsa, namun peran orang tua juga diperlukan karena kaum muda tumbuh di bawah bimbingan orang tua. pelurusan makna dan tujuan utama pendidikan yang berhasil akan nampak saat setiap orang tidak merasa ragu mengambil bidang ilmu dan mempelajarinya, semangat dan dukungan positif dari lingkungan sosial akan mengarah pada kebersamaan dan perbaikan meliputi berbagai bidang.  Tercapainya kesatuan akan membuka seluas-luasnya pintu kemajuan bangsa Indonesia sebagaimana negara-negara lainnya.